ILMU SOSIAL DASAR DALAM BIDANG PSIKOLOGI
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat
Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat
saya selesaikan. Makalah ini disusun agar kita dapat memperluas wawasan kita
tentang Ilmu Sosial Dasar terutama Ilmu Sosial Dasar dalam Bidang Pendidikan.
Makalah ini dibuat dalam rangka
pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (softskil). Pemahaman
tentang manusia dan hal – hal yang berkaitan dengannya sangat diperlukan,
dengan suatu harapan suatu masalah dapat diselesaikan dan dihindari kelak,
sekaligus menambah wawasan bagi kita semua.
Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Ira Windarti selaku Dosen Ilmu Sosial Dasar, Universitas Gunadarma.
Makalah ini, tentunya masih
jauh dari kesempurnaan, karena penulis juga masih dalam tahap pembelajaran.
Oleh karena itu arahan, koreksi dan saran, sangat penulis harapkan. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Terima kasih.
Depok,16 Oktober 2012
Dheny Harjantho Turangan
Depok,16 Oktober 2012
Dheny Harjantho Turangan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
4. Metode Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Psikologi Sosial
2. Definisi Psikologi Sosial Menurut
Para Ahli
3. Ruang
Lingkup Psikologi social
4. Metode-metode psikologi social
5. Masalah-masalah Social dan Ahli Ilmu
Sosial
6. Fungsi Psikologi
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Psikologi
sosial adalah suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Para
ahli dalam bidang interdisipliner ini pada umumnya adalah para ahli psikologi atau sosiologi, walaupun semua ahli psikologi
sosial menggunakan baik individu maupun kelompok sebagai unit
analisis mereka.
Psikologi
sosial sempat dianggap tidak memiliki peranan penting, tapi kini hal itu mulai
berubah. Dalam psikologi modern, psikologi sosial mendapat posisi yang penting.
psikologi sosial telah memberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia
berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat kita. Melalui berbagai penelitian
laboratorium dan lapangan yang dilakukan secara sistematis, para psikolog
sosial telah menunjukkan bahwa untuk dapat memahami perilaku manusia, kita
harus mengenali bagaimana peranan situasi, permasalahan, dan budaya.
Walaupun
terdapat banyak kesamaan, para ahli riset dalam bidang psikologi dan sosiologi
cenderung memiliki perbedaan dalam hal tujuan, pendekatan, metode dan
terminologi mereka. Mereka juga lebih menyukai jurnal
akademik dan masyarakat
profesional
yang berbeda. Periode kolaborasi yang paling utama antara para ahli sosiologi
dan psikologi berlangsung pada tahun-tahun tak lama setelah Perang Dunia II.
Walaupun ada peningkatan dalam hal isolasi dan spesialisasi dalam beberapa
tahun terakhir, hingga tingkat tertentu masih terdapat tumpang tindih dan
pengaruh di antara kedua disiplin ilmu tersebut.
2. Rumusan
Masalah
Menjelaskan Pengertian, ruang lingkup dan metode – metode Pisikologi Sosial pada
mahasiswa sebagai bahan kuliah.
3. Tujuan
Penulisan
Agar pembaca dapat memahami secara detail mengenai ilmu
sosial dasar dalam bidang Psikologi .
4. Metode
Penulisan
Metode
penulisan makalah ini adalah pendeskripsian mengenai Ilmu
Sosial Dasar yang sumbernya berasal melalui jelajah
internet.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Psikologi Sosial
Psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang ilmu
pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang
kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti
situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk di dalamnya interaksi
antara orang dan hasil kebudayanya. Psikologi sosial juga merupakan suatu ilmu
pengetahuan baru dalam abad modern. Ilmu ini mulai di rintis pada tahun 1930 di
amerika serikat dan kemudian juga di Negara-negara lain. Sebagai displin ilmu
yang relatif baru dalam perkembangannya ia banyak menggunakan materi-materi
yang sudah tersedia dalam disiplin ilmu sosial lainnya, seperti dari sosiologi
dan antropologi misalnya konsep-konsep tentang norrna,sruktur social dan peran
adalah konsep yang di ambil dari disiplin ilmu yang sudah lebih dahulu
berkembang. Pengkajian psikologi social dan ruang lingkupnya akan dapat member
gambaran tentang apa pengertian psikologi sosial dan apa saja yang menjadi
objek dalam studinya. Mempelajari modul Psikologi Sosial dan Ruang Lingkupnya
merupakan pangkal otakuntuk mengetahui lebih lanjut tentang prinsip-prinsip
maupun proses yang tingkah laku seseorang sebagai mahluk sosial.
2. Definisi Psikologi Sosial Menurut
Para Ahli
1. Hubert Bonner
Psikologi
Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
2. A.M . chorus
Psikologi
Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota suatu
masyarakat.
3. Michener & Delamater : 1999
Psikologi
Sosial adalah studi alami tentang sebab-sebab dari prilaku sosial manusia
4. Gordon Allport : 1985
Psikologi
Sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana
pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang
lain, baik secara nyata/aktual, dalam bayangan/imajinasi dan dalam kehadiran yang
tidak langsung (implied)
5. Davis O Sears
Psikologi
Sosial merupakan usaha sistematis untuk memahami prilaku sosial, yakni :
a)
Bagaimana
kita mengamati orang lain dan situasi social
b)
Bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita.
c)
Bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social
6. Shaw & Costanzo : 1970
Psikologi
Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai
fungsi dari rangsang-rangsang sosial.
7. Berhm & Kassin
Psikologi
Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari cara individu berpikir, merasa,
dan bertingkah laku dalam setting sosial.
3. Ruang
Lingkup Psikologi sosial
Ditinjau dari segi objeknya,psikologi
dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu:
a.
Psikologi
yang menyelidiki dan mempelajari manusia
b.
Psikologi
yang menyelidiki gdan mempelajari hewan,yang umumnya lebih tegas disebut
psikologi hewan
Kesulitan
lain dalam pembentukan teori psikologi social adalah menentukan ruang lingkup
suatu teori seperti berikut ini:
a)
Jangkauan
penerapan (comprehensiveness), yaitu untuk berapa banyak (macam) fenomena atau
kepribadian teori ini dapat diterapkan.
b)
Keterbatasan
,yaitu sampai dimana perlu diberikan prasyarat pada kondisi dimana fenomena itu
timbul agar suatu teori dapat dinyatakan berlaku.
c)
Keumuman
(generality),sampai dimana teori bias diperluas untuk mencakup situasi-situasi
yang tidak tercakup dalam fenomena awal yang dijadikan dasar untuk penyusunan
teori yang bersangkutan.
Sebagaimana
ilmu-ilmu yang lain,psikologi sosial bertujuan untuk mengerti suatu gejala atau
fenomena.dengan mengerti suatu fenomena,kita dapat membuat peramalan-peramalan
tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan bagaimana hal itu akan
terjadi. Selanjutnya dengan pengertian dan kemampuan peramalan itu,kita dapat
mengendalikan fenomenaitu sampai batas-batas tertentu. Inilah sebetulnya tujuan
dari ilmu,termasuk psikologi sosial. (namun,tentu saja tidak selalu kalau kita
bisa mengontrol suatu gejala maka kita sudah mengerti betul tentang gejala itu.
Seorang pengemudi mobil misalnya,dapat mengendalikan mobilnya tanpa ia mengrti
betul tentang mekanisme yang menggerakkan mobil tersebut).
Psikologi
yang dipelajari secara praktis dapat dipraktekan dalam bermacam-macam bidang, misalnya
dalam bidang pendidikan, dalam bidang indrusti atau perusahaan dan sebagainya.
Psikologi yang berusaha mempelajari jiwa manusia, ternyata banyak mendapat
kesulitan oleh karena objek penyelidikannya adlah abstrak ,yang tidak dapat
diselidiki secara langsung, tetapi diselidiki keaktifannya yang terlibat
melalui manifestasi tingkah laku atau perbuatan. Dapat dimisalkan bila kita
mempelajari tentang angina, objeknya sendiri secara langsung tidak dapat dilihat
,namun dari keaktifannya, bila ada daun yang bergerak atau debu beterbangan, maka
jelas ada, seperti itu pulalah bila kita mempelajari jiwa.
Jadi
dalam mempelajari psikologi ini, kita akan membatasi diri pada tingkah laku
manusia, karena manusia adalah makhluk tuhan tertinggi derajatnya diantara
makhluk-makhluk yang lain.
4. Metode –
Metode Psikologi Sosial
Dalam
psikologi sosial ada beberapa metode yang dilakukan secara empiris tidak
seperti ketika psikologi sosial hanya dipikir dan direnungkan tanpa bukti dan
fakt-fakta yang jelas, ada beberapa metode yang dikemukakan oleh beberapa ahli
:
1) Metode Eksperimen
Wilhem
Wundt adalah yang pertama memakai dam mendasarkan metode ini kedalam psikologi
sosial secara ilmiah, dalam metode ini ada beberapa syarat yang diajukan oleh
Wilhem:
·
kita
harus dapat menetukan dengan tepat waktu terjadi gejala yang ingin kita
selidiki
·
kita
harus dapat mengikuti langsung gejala yang ingin kita selidiki dari mulanya
sampai pada akhirnya, dan kita harus mengamati dengan perhatian yang khusus
·
tiap-tiap
observasi (pengamatan) harus dapat kita ulangi dalam keadaan-keadaan yang sama
·
kita
harus mengubah-ubah dengan sengaja syarat- syarat keadaan eksperimen Maksud
metode ini memanglah untuk menimbulkan dengan sengaja suatu gejala guna dapat
menyelidiki berlangsungnya dengan persiapan yang cukup dan perhatian yang
khusus.
2)
Metode
Survey
Dalam
metode ini penyelidik mengumpulkan keterangan- keterangan seluas mungkin
mengenai kelompok tertentu yang ingin dia selidiki, kebiasaan survey yang
digunakan adalah dengan wawancara, observasi dan angket untuk mendapatkan
keterangan.
3) Metode Diagnotik-Psikis
Dalam
mengumpulkan beberapa keterangan biasanay penyelidik tidak melakuakan dengan
biasa, kadang perlu dilakukan uji test-test psikolgi yang dapat menggambarkan
segi-segi psikologi yang lebih dalam mendapat keterangan.
4) Metode Sosiometri
Morena
adalah orang yang berjasa dalam metode ini karena dialah yang
menemukannya, yang mana metode ini merupakan metode baru dalam ilmu sosial dan
terfokus untuk meneliti “intra-group- relations”
atau saling berhubungan antara anggota kelompok di dalam suatu kelompok.
5. Masalah-masalah Social dan Ahli Ilmu
Sosial
a. Masalah-masalah
sosial
Masalah-masalah
yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, hal ini disebabkan perbedaan
tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam
dimana masyarakat itu hidup. Masalah-maslah tersebut dapat berupa masalah
sosial, moral, politik, ekonomi, agama dll
Yang
membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya bahwa masalah sosial selalu
ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial. Pengertian
masalah sosial :
1. Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut
kepentingan umum adalah masalah sosial.
2. Menurut para ahli, adalah suatu
kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi,
mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat
secara keseluruhan.
Contoh:
pedagang kaki lima menurut definisi umum bukanlah masalah sosial karena
merupakan upaya mencari nafkah, dan pelayanan warga pada taraf hidup tertentu.
Tetapi bagi perencana kota merupakan sumber kekacauan lalu lintas dan peluang
kejahatan.
Dengan
demikian suatu masalah bisa digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli belum
tentu dianggap masalah sosial oleh umum. Sebaliknya ada juga masalah yang
dianggap masalah sosial oleh umum tetapi tidak oleh ahli.
Batasan mengenai masalah sosial ditegaskan oleh Leslie (1974) yang mendefinisikan
bahwa masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan sebagian warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau
tidak disukai, dan karenanya dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki.
b. Masalah-masalah
sosial dan ahli ilmu sosial
Masalah-masalah
sosial muncul sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap sebagai sesuatu
yang menganggu kesejahteraan hidup. Hal itu merangsang masyarakat untuk
mengidentifikasi, menganalisa, memahami dan memikirkan cara untuk mengatasinya.
Sebelum ada ahli-ahli ilmu sosial masyarakat yang peka terhadap masalah sosial
adalah ahi filsafat, pemuka agama, ahli politik dan kenegaraan.
Disamping
itu berbagai disiplin ilmu tergolong dalam ilmu-ilmu sosial seperti
antropologi, sosiologi, politik, psikologi sosial, komunikasi menjadiakan
masalah sosial sebagai ruang lingkup studi tetapi pusat studinya bukanlah pada
masalah sosial, namun pada usaha memahami hakikat manusia menurut perspektif
masing-masing. Sedangkan masalah sosial dipandang sebagai akibat dari proses
perubahan sosial dan kebudayaan.
Sejumlah
ahli ilmu sosial seperti Merton dan Nizbet (1961) Denzin (1973), Gerson (1969)
dan Brodly (1976) merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah
sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan
lebih dapat dipahami. Begitu juga berbagai pemikiran yang secara masuk akal
dapat dipertanggung jawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk
memperbaiki masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan.
6. FUNGSI PSIKOLOGI
Psikologi memiliki fungsi sebagai
ilmu yaitu:
Menjelaskan
Yaitu mampu menjelaskan apa,
bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa
deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
Memprediksikan
Yaitu mampu meramalkan atau
memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil
prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
Pengendalian
Yaitu mengendalikan tingkah laku
sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan atau treatment.
Pendekatan Psikologi
Tingkah laku dapat dijelaskan dengan
cara yang berbeda-beda, dalam psikologi sedikitnya ada 5 cara pendekatan, yaitu
Pendekatan Neurobiological
Tingkah laku manusia pada dasarnya
dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiological
berupaya mengaitkan prilaku yang terlihat dengan implus listrik dan kimia yang
terjadi didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari
prilaku dan proses mental.
Pendekatan Prilaku
Menurut pendekatan ini tingkah laku
pada dasarnya adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat
digambarkan dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon. Ini berarti
tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini
dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti
Skinner, dan melahirkan banyak sub-aliran.
Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menekankan bahwa
tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam
menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan
reaksi. Jika dibuatkan model adalah sebagai berikut S – O – R. Individu menerima
stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus
yang datang.
Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan ini dikembangkan oleh
Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai
oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang
tidak disadari, seperti keinginan, implus, atau dorongan. Keinginan atau
dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan
sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan ini lebih memperhatikan
pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi
oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya,
harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi
dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan
fenomena tentang dirinya.
Kajian Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang luas dan
ambisius, dilengkapi oleh biologi pada perbatasannya dengan ilmu alam dan
dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu
sosial. beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang
mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang
sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan
psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks
adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian,
karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu
tersebut.
Psikologi sosial
mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
1. studi tentang pengaruh sosial
terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses
belajar, atribusi (sifat)
2. studi tentang proses-proses
individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain
3. studi tentang interaksi kelompok,
misalnya : kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama, persaingan,
dan konflik.
Psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan
psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu
sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi
sosial dengan lingkungannya.
Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang
mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan
memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
BAB III
KESIMPULAN
Peranan
ilmu sosial dasar sangatlah penting dalam bidang psikologi individu. Ilmu
sosial penting dalam membentuk karakter kejiwaan seseorang individu dalam
mencapai kedewasaan individu tersebut. Perubahan karakter yang lebih baik
menjadikan kehidupan individu harmonis
dan berarti bagi manusia lainnya.
Psikologi sosial sebagai ilmu yang
merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut
menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan
situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya
termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya.
Sedangkan metode sosial antara lain :
a) Metode Eksperimen,
b) Metode survey,
c) Metode Observasi,
d) Metode diagnostik – psychis,
e)
Metode Sosiometri.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar